Minggu, 10 Agustus 2014

Naik Kereta Api Sarangan Ekspress Surabaya-Madiun (dan sebaliknya) memang cukup menyenangkan. Memang bukan angkutan umum via darat yang ideal tetapi favorit banyak orang karena nyaman, aman, murah dan anak-anak bisa leluasa bermain saat perjalanan. Beberapa tahun ini kereta api memang menjadi pilihan kami setiap kali mudik ke Madiun. Sedangkan Kereta Api Sarangan Ekspress menjadi favorit bagi kami dalam beberapa kali terakhir kami mudik.

Dalam lebaran kali ini kami juga menggunakan Kereta Api Sarangan Ekspress. Bahkan saat balik ke Surabaya kami tidak perlu memesan tiket jauh-jauh hari, namun pada hari keberangkatan kami masih kebagian tempat duduk. Harganya juga terbilang cukup murah Rp 40.000 per orang. Namun sayang Kereta Api Sarangan Ekspress hanya sekali beroperasi dalam sehari dari Surabaya ke Madiun dan sekali dari Madiun ke Surabaya.

Surabaya - Madiun berangkat pukul 7:30 WIB nyampai Madiun kurang lebih jam 10:00 WIB
Madiun - Surabaya berangkat pukul 13:15 WIB nyampai Surabaya kurang lebih jam 16:30 WIB

Dan berikut ini beberapa hasil jepretan kami saat menggunakan jasa angkutan umum Kereta Api Sarangan Ekspress.


Suasana antri beli tiket

Jika anda membeli tiket secara online maka anda bisa mencetak tiket mandiri.


Tanpa tiket tidak boleh masuk, ini memang sangat bagus sehingga mengurangi antrian masuk.


Kebijakan baru yang menurut saya kurang pas yaitu penumpang baru diijinkan masuk 30 menit sebelum kereta berangkat. Tidak enaknya penumpang bejubel di depan pintu masuk stasiun (Madiun) namun tidak dilengkapi dengan tempat duduk. Dan yang lebih tidak menyenangkan adalah Mushola tidak terletak di depan stasiun namun di dalam stasiun (Madiun) sehingga waktu 30 menit habis buat antrian masuk kalaupun tersisa tinggal 15-menitan sehingga saat sholat harus kejar-kejaran dengan waktu. Seandainya di depan stasiun ada mushola maka akan sangat membantu penumpang.

Kebijakan tersebut ditambah lagi tidak menyenangkan tatkala sampai di stasiun Surabaya, dimana para penumpang yang baru sampai langsung di giring/diarahkan keluar stasiun (menuju depan setasiun). Penumpang tidak diperbolehkan sholat di Mushola (yang lebih luas) di dalam stasiun . Penumpang terpaksa harus sholat di depan samping stasiun Surabaya dekat jalan keluar. Yang sangat menyedihkan Mushola-nya kecil banget bro, jadi terpaksa harus sabar mengantri. Nggak enaknya kalau jadwal sholat sudah mepet waktunya maka kasihan yang belum sholat. Setelah kondisi mushola sepi saya sempat memotrer dan berikut ini penampakannya :



Di dalam kereta lumayan nyamanlah.


Asyiknya bisa untuk ngecharge HP/tablet dan bisa juga buat ngecharge/power supply laptop.



Di jalan bisa ambil jepret sana sini.